Save to your bookmark !
"LAYAKKAH KITA DI CINTAI"
Layak dicintai adalah
lambang keberartian.
Sebab cinta tidak
dipersembahkan untuk
padang jiwa yang hampa.
Tidak juga untuk karya-
karya tidak bermakna.
Hanya bila kita berguna,
maka kita layak dicintai.
Kelayakan dicintai adalah
definisi sebuah kapasitas
diri. Kapasitas yang diukur
sejauh mana kita memiliki
harga. Dalam wujud amal
nyata dan peran-peran
yang berbukti. Bukan
status, apalagi sekedar
hiasan performa dan
gincu-gincu kepalsuan.
Kelayakan dicintai,
berpulang pada banyak
sebab. Ada dedikasi di
sana. Sebab, kelayakan itu
tak datang percuma.
Tanpa harga dan tanpa
biaya. Tidak. Kelayakan itu
adalah buah
persembahan yang
berpeluh dan berjibaku.
Kita memang harus selalu
bertanya tentang
kelayakan untuk dicintai.
Sebab cinta bukan
menuntut tapi mematut
diri. Jika kita patut, maka
orang-orang dengan
sendirinya akan mencintai
kita dengan tulus. Tapi
jika kita sudah mematut,
tidak jua orang datang.
Kita tak perlu gusar! Yang
penting adalah terus
mencintai. Karena cinta,
sejujurnya adalah
ketulusan untuk selalu
memberi!
Seperti sunnatullah pada
segala hal, cinta punya
tabiat keseimbangannya.
Antara mencintai dan
kelayakan dicintai.
Keduanya adalah capaian
dan derajat hidup yang
tak datang dengan cuma-
cuma. Ada kerja dan
persembahan besar
dibaliknya. Orang-orang
besar mengerti benar,
betapa mencintai dan
dicintai adalah karya-
karya jiwa yang
melelahkan!
By. J4CK-SITE